KHUTBAH
I
Puji
& syukur marilah kita panjatkan
kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahNya kita dapat menjalankan
aktifitas keseharian kita dan menjalakan ibadah dengan baik. Shalawat dan salam
kehadirat junjungan Nabi Besar Muhammad saw,
Yang telah memberi contoh uswatun hasanah, sehingga dengan
menauladaniinya kita akan mendapat kebahagiaan dunia dan keselamatan akhirat,
insya alloh.
Selajutnya
khatib Mengajak kepada diri khatib pribadi, umumnya kepada semua jama’ah
yang hadir pada kesempatan ini marilah kita
selalu meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Pada
kesempatan ini khatib akan menyampaikan
sebuah khutbah: ”Persiapan Jiwa Menyambut Bulan Yang Penuh Berkah”.
Jamaah
Jum’at yang dirahmati Allah,
Kini
kita berada di penghujung bulan Sya’ban dan beberapa hari lagi kita akan
memasuki bulan Ramadhan yang penuh dengan keberkahan. Maka selayaknya kita
tidak perlu menunda lagi untuk meningkatkan keshalihan dan ketaqwaan kita. Ini
adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.
Maka mulai sekarang marilah kita semakin mendekatkan diri kepada Allah, semakin
giat beribadah dan semakin jauh meninggalkan larangan-larangan Allah SWT.
Di
antara nikmat terbesar yang dikaruniakan oleh Allah kepada para hamba-Nya
adalah kemampuan untuk melakukan ibadah dan ketaatan. Karenanya, para hamba
mesti berbahagia menyambut kedatangan bulan Ramadhan dengan penuh rasa syukur
dan keridhoan. Sesuai firman Allah :
Artinya : Bulan Ramadhan, adalah bulan diturunkan
Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai
petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu,
barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu,
Maka hendaklah ia berpuasa. (QS. Al-Baqarah: 185)
Jamaah
Jum’at yang dirahmati Allah,
Kenikmatan
dan kebahagiaan lainya bagi kita saat ini adalah sampainya usia kita di akhir
bulan Sya'ban dan Sebentar lagi akan memasuki bulan Ramadhan yang mulia bulan yang
istimewa dan penuh dengan keutamaan. Namun. Ada sebuah pertanyaan yang perlu
kita renungkan bersama “Sudahkah siapkah kita dalam menyambut kedatangan bulan suci ramadhan?´
Setidaknya Ada 4 persiapan yang kita perlukan dalam menyambut bulan Ramadhan
ini:
Persiapan pertama, adalah Persiapan
Ruhiyah (Spiritual)
Ruhiyah adalah hubungan erat antara
hamba dengan Allah SWT. Persiapan
ruhiyah dapat dilakukan dengan memperbanyak ibadah, seperti memperbanyak
membaca Al-Qur’an , Puasa sunnah, dzikir, do’a dll. Dalam hal mempersiapkan
ruhiyah, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam mencontohkan kepada umatnya
dengan memperbanyak puasa di bulan Sya’ban, sebagaimana yang diriwayatkan
‘Aisyah ra. berkata:” Saya tidak melihat
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam menyempurnakan puasanya, kecuali di
bulan Ramadhan. Dan saya tidak melihat dalam satu bulan yang lebih banyak
puasanya kecuali pada bulan Sya’ban” (HR Muslim)
Persiapan ruhiyah lainya adalah dengan cara membersihkan hati dari
penyakit aqidah sehingga melahirkan niat yang ikhlas. Karena Membersihkan hati
atau tazkiyatun nafs juga hal yang perlu dilakukan dalam menyambut tamu Allah
yang istimewa ini. Allah SWT menegaskan pentingnya membersihkan hati (tazkiyatun
nafs) dalam firman-Nya:
Sungguh beruntunglah orang yang
menyucikan jiwanya (QS. Asy-Syams : 9)
Maka dalam waktu 2 hari ke depan kita perlu melakukan evaluasi diri (muhasabah) apakah penyakit-penyakit aqidah masih menjangkiti diri kita. Selanjutnya kita bermujahadah untuk menghilangkan penyakit-penyakit itu. Alangkah indahnya jika saat Ramadhan tiba kita benar-benar dalam kondisi ikhlas dan hati kita dalam keadaan yang bersih.
Maka dalam waktu 2 hari ke depan kita perlu melakukan evaluasi diri (muhasabah) apakah penyakit-penyakit aqidah masih menjangkiti diri kita. Selanjutnya kita bermujahadah untuk menghilangkan penyakit-penyakit itu. Alangkah indahnya jika saat Ramadhan tiba kita benar-benar dalam kondisi ikhlas dan hati kita dalam keadaan yang bersih.
Jama'ah jumat yang dirahmati Allah,
Persiapan kedua adalah persiapan
fikriyah.
Persiapan fikriyah atau akal
dilakukan dengan mendalami ilmu, khususnya ilmu yang terkait dengan ibadah
Ramadhan. Banyak orang yang berpuasa tidak menghasilkan kecuali lapar dan
dahaga. Hal ini dilakukan karena puasanya tidak dilandasi dengan ilmu yang
cukup. Seorang yang beramal tanpa ilmu, maka tidak menghasilkan kecuali
kesia-siaan belaka. Oleh karena itu Agar Ramadhan kita benar-benar efektif,
kita perlu membekali diri dengan persiapan fikriyah. Sebelum Ramadhan tiba
sebaiknya kita membekali diri dengan ilmu agama terutama yang terkait secara
langsung dengan amaliyah di bulan Ramadhan, Tentang kewajiban puasa, keutamaan
puasa, hikmah puasa, syarat dan rukun puasa, hal-hal yang membatalkan puasa,
serta sunnah-sunnah puasa. Juga tarawih, I'tikaf, zakat, dan sebagainya.
Selanjutnya, persiapan ketiga yang kita perlukan adalah persiapan jasadiyah.
Selanjutnya, persiapan ketiga yang kita perlukan adalah persiapan jasadiyah.
Ramadhan membutuhkan persiapan
jasadiyah atau fisik yang baik. Tanpa persiapan fisik yang memadai kita bisa kaget
bahkan ibadah kita tidak bisa berjalan normal. Ini karena Ramadhan menciptakan
siklus keseharian yang berbeda dari bulan-bulan sebelumnya. Kita diharapkan
tetap melaksanakan aktivitas pekerjaan
kita masing-masing meskipun dalam kondisi berpuasa. Kita juga akan melakukan
ibadah dalam porsi yang lebih lama dari sebelumnya. Shalat tarawih, misalnya. Karenanya
kita perlu mempersiapkan jasadiyah kita dengan menjaga kesehatan badan, dan
kebersihan lingkungan.
Jama'ah jumat yang dirahmati Allah,
Persiapan keempat adalah persiapan
maliyah (Harta)
Persiapan maliyah yang diperlukan
dalam menyambut bulan Ramdhan bukanlah untuk membeli baju baru, menyediakan
kue-kue lezat untuk Idul Fitri, dan lain-lain. Kita justru memerlukannya untuk
memperbanyak infaq, memberi ifthar (buka puasa) kepada orang lain dan membantu
orang yang membutuhkan. Tentu saja bagi yang memiliki harta yang mencapai
nishab wajib mempersiapkan zakat maal-nya. Rasulullah mencontohkan bahwa beliau
yang begitu dermawan di hari-hari biasa, bertambah sangat dermawan di bulan
Ramadhan mengalahkan angin yang berhembus.
Rasulullah SAW adalah orang yang paling murah hati, lebih-lebih ketika bertemu Jibril di bulan Ramadhan. Beliau bertemu Jibril pada pada setiap malam bulan Ramadhan untuk tadarus Al-Qur'an. Maka sifat murah hati Rasulullah melebihi hembusan angin (HR. Bukhari)
Hadits diatas mengajarkan kepada umat beliau bahwa Ramadhan sebagai bulan yang paling utama dengan pelipatgandaan pahala amal kebajikan maka hendaklah kita memperbanyak infaq dan Sodakoh serta meningkatkan kualitasnya.
Jama'ah jumat yang dirahmati Allah,
Semoga dengan persiapan yang
matang, ibadah puasa kita akan maksimal. Semoga Allah mengumpulkan kita
dalam umatNya yang terbaik dan tercatat sebagai hamba yang ikhlas dalam
menjalankan perintahNya. Amin
بَارَكَ الله
ُلِيْ وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ
بِاْلآيَاتِ وَالذِّكْرِالْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَه
إِنَّه هُوَالسَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. وَقُلْ رَّبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ
أَرْحَمُ الرَّاحِمِيْنَ
KHUTBAH
II
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى جَعَلَ يَوْمُ اْلجُمْعَةِ
سَيِّدُ اْلأَيَّامِ. أَشْهَدُ اَنْ لاَإِلَهَ اِلاَ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ
لَهُ اْلمَلِكُ اْلعَلاَّم ِوَأَشْهَدُ اَنَّ سَيْدَنَا وَنِبَيَنا مُحَمَّداً
عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ الْمَبْعُوثُ رَحْمَةً لِْلأَنَامِ, اَللَّهُمَّ صَلِّ
وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَىآلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ
تَبِعَهُ حَتَّى إِلىَ يَوْمُ الزِّحَامِ.
اَمَّا بَعْدُ, فَيَآيُّهَا اْلمُسْلِمُوْنَ
اُوْصَيْنِى نــَـفْسِي وَإِيــَّاكــُمْ بِتـَقْوَى اللهَ وَطَاعَتِهِ
لَعَلَّكُم تـُفْلِحُوْنَ.
اَعُوْذُ بِااللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ:
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِي يَاأَيُّهاَ الَّذِينَ
آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَـلِّمُـوا تَسْلِيماً .اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ وَعَلَى بـَقِيـَّةِ
الصَّحَابَةِ وَالتــَّابِعِيْنَ وَتــَابِعِى التــَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ
بِإِحْسَانِ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنَ وَعَلَيْنَا مَعَهُمْ بِرَحْمَتــِكَ
يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْلِلْمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ
وَاْلمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ اَْلأَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ
إِنـَّكَ عَلَى كُلِّ شَئٍْ قَدِيْرٌ.
(عِبَادَاللهِ) اِنَّ اللهَ يَأمُرُ بِاْلعَدْلِ
وَاْلاِحْسَانِ وَاِيْتآءِ ذِاْلقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ اْلفَخْشَآءِ وَاْلمُنْكَرِ
وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ (وَلَذِكـــْـرُ اللهِ
اَكـــْبَرُ)