Wednesday, October 2, 2013

KHUTBAH JUMAT SIFAT KEPEMIMPINAN RASULULLAH



Hadirin sidang Jum’at yang dimulyakan Alloh

Nabi Muhammad SAW adalah seorang Rasul allah yang diutus oleh Allah untuk memimpin umat manusia dan menegakkan keadilan. Dalam bukunya, imamat wa Rahbary, dengan sangat menarik Murtadha Muthahhari ra. Menjelaskan tentang tugas-tugas Nabi SAW sebagai mandataris Allah SWT sebagai berikut :
Pertama, Nabi bertugas menyampaikan hukum dan undang-undang Allah sebagaimana yang tersurat dalam surat al Hasyr ayat 7 :
 Artiny :Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota Maka adalah untuk Allah, untuk rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang Kaya saja di antara kamu. apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya
 Kedua, Nabi bertugas sebagai pemberi keputusan (qadhi atau hakim) sebagaimana yang tersurat dalam QS An-Nur ayat 51:
Artinya : “Sesungguhnya jawaban oran-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar Rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan. "Kami mendengar, dan kami patuh". dan mereka Itulah orang-orang yang beruntung”
Ketiga, Nabi sebagai pemimpin dan penguasa masyarakat muslim sebagaimana yang tersurat dalam QS An-Nisa’ 59 :
  Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhir. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”
Hadirin sidang Jum’at yang dimulyakan Alloh
Kehadiran Nabi Muhammad SAW ke muka bumi diharapkan dapat menjamin terwujudnya kehidupan manusia yang sejahtera lahir dan batin.
Alloh SWT berfirman dalam QS al- Anbiya : 107
Artinya : “Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”
Sebagai seorang pemimpin, kepala negara dan kepala pemerintahan, Nabi Muhammad SAW memiliki kemampuan tinggi dalam hal menarik simpati dan mempengaruhi orang lain jauh melampau kewenangannya, dengan misi kerasulan yang diembannya. Keberhasila dalam kepemimpinannya itu tidak terlepas dari sifat-sifat dasar etika kepemimpinan yang melekat pada diri Nabi Muhammad saw yakni shiddiq (jujur), amanah (dapat dipercaya), tablig (menyampaikan), dan fathonah (cerdas).
Alloh SWT berfirman dalam QS Al Ahzab : 21
Artinya: “Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”
 1.    SIDDIQ
Siddiq artinya benar. Benar adalah suatu sifat yang mulia yang menghiasi akhlak seseorang yang beriman kepada Allah dan kepada perkara-perkara yang ghaib. Ia merupakan sifat pertama yang wajib dimiliki para Nabi dan Rasul yang dikirim Tuhan ke alam dunia ini bagi membawa wahyu dan agamanya.
Pada diri Rasulullah SAW, bukan hanya perkataannya yang benar, malah perbuatannya juga benar, yakni sejalan dengan ucapannya. Jadi mustahil bagi Rasulullah SAW itu bersifat pembohong, penipu dan sebagainya. Firman Alloh SWT :
Artinya :Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemahuan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan kepadanya.” (QS An-Najm: 4~5)
2.    AMANAH
Amanah artinya benar-benar boleh dipercayai. Jika satu urusan diserahkan kepadanya, nescaya orang percaya bahawa urusan itu akan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Oleh kerana itulah penduduk Makkah memberi gelaran kepada Nabi Muhammad SAW dengan gelaran ‘Al-Amin’ yang artinya ‘terpercaya’, jauh sebelum beliau diangkat jadi seorang Rasul. Apa pun yang beliau ucapkan, dipercayai dan diyakini penduduk Makkah kerana beliau terkenal sebagai seorang yang tidak pernah berdusta. Firman Alloh SWT :
Artinya : “Aku menyampaikan amanat-amanat Tuhanku kepadamu dan aku hanyalah pemberi nasihat yang terpercaya bagimu.” (QS Al-A'raaf: 68)
Mustahil Rasulullah SAW itu berlaku khianat terhadap orang yang memberinya amanah. Baginda tidak pernah menggunakan kedudukannya sebagai Rasul atau sebagai pemimpin bangsa Arab untuk kepentingan peribadinya atau kepentingan keluarganya, namun yang dilakukan Baginda adalah semata-mata untuk kepentingan Islam melalui ajaran Allah SWT.
Ketika Nabi Muhammad SAW ditawarkan kerajaan, harta, wanita oleh kaum Quraisy agar beliau meninggalkan tugas ilahinya menyiarkan agama Islam, Baginda menjawab:
Demi Allah seandainya mereka dapat meletakkan matahari di tangan kanan ku dan bulan di tangan kiri ku agar aku meninggalkan tugas suci ku, maka aku tidak akan meninggalkannya sampai Allah memenangkan (Islam) atau aku hancur karenanya
Meskipun kaum kafir Quraisy mengancam membunuh Baginda, namun Baginda tidak gentar dan tetap menjalankan amanah yang dia terima. Setiap orang Muslim sepatutnya memiliki sifat amanah seperti Baginda SAW.
 3.  TABLIGH
Tabligh artinya menyampaikan. Segala firman Allah SWT yang ditujukan oleh manusia, disampaikan oleh Baginda. Tidak ada yang disembunyikan walaupun ianya menyinggung Baginda sendiri. Alloh SWT berfirman :
Artinya :Supaya Dia mengetahui, bahawa sesungguhnya rasul-rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedang ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu.” (QS Al-Jin: 28)
Ayat tersebut mengandung arti bahwa Nabi Muhammad saw selalu menjunjung tinggi prinsip keterbukaan atau transparansi.
4.  FATHONAH
Dan sifat yang terakhir adalah fathonah (cerdas) dalam kepemimpinanya. Kecerdasannya ini antara lain ditunjukan dengan kemampuan berkominikasi dengan para sahabatnya dengan bahasa dan taraf pengetahuan sesuai dengan lawan bicaranya. Disamping sifat-sifat utama dalam kepemimpinan, beliau juga dikenal memiliki sikaf sabar, tidak pendendam, lemah lembut dalam tutur kata, tegas dalam bersikap, bermusyawarah dalam menyelesaikan masalah, bijaksana dalam mengambil keputusan, dan sederhana dalam kehidupanya.
Hadirin sidang Jum’at yang dimulyakan Alloh
Dengan sifat-sifat yang dimiliki Rasulullah tersebut diatas, beliau dapat merubah kondisi masyarakat yang berahlak, sesuai misi kerasulannya untuk memperbaiki ahlak manusia. Hal ini tidak terlepas dari kepribadian utama Rasulullah SAW yang sangat bijaksana dan penuh cinta kasih. Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW membuktikan bahwa beliau adalah orang yang sangat mencintai orang lain, tidak hanya terbatas pada keluarga, dan kerabatnya, tetapi juga terhadap semua sahabatnya, bahkan terhadap orang-orang kafir yang selalu memusuhinya. Beliau selalu membalas kebencian orang dengan cinta dan kasih sayang.
Nabi Muhammad SAW selaku pemimpin pemerintahan Islam dalam mengatur urusan-urusan kenegaraan, internal maupun eksternal, tidak menanganinya secara lansung sendiri, tetapi beliau mengangkat beberapa sahabat yang dapat membantu beliau. Di negara baru Madinah bagi umat Islam, Nabi adalah segala-galanya. Beliau adalah Rasul Allah dengan otoritas yang berlandasan kenabian sekaligus pemimpin masyarakat dan kepala negara. Dalam kehidupan sehari-hari sukar dibedakan antara petunjuk-petunjuk mana yang beliau sampaikan sebagai utusan Allah dan mana yang beliau berikan sebagi pemimpin masyarakat atau kepala negara. Dalam kepemimpinannya, Nabi mengembangkan budaya musyawarah sesuai petunjuk Alquran. Meski seorang Rasul, beliau sangat gemar berkonsultasi dengan para pengikutnya dalam soal-soal kemasyarakatan. Interaksi beliau dengan para sahabatnya juga begitu baik dan penuh keterbukaan. Seringkali terjadi dialog antara beliau dengan para sahabatnya tentang berbagai hal, mulai dari urusan dunia hingga urusan akhirat, termasuk tentang masalah tebusan bagi tawanan perang dan lain-lain. Hal ini menunjukan bahwa Nabi Muhammad saw memiliki keluhuran hati dan jiwa, rendah hati, jujur, tidak suka segala bentuk penindasan dan kekerasa, pemaaf, penuh kasih sayang dan dapat dipercaya. Nabi Muhammad saw sebagai pemimpin ummat, memilki pendirian yang kuat, untuk tetap memperthankan kebenaran yang telah diyakininya, apapun rintangan dan tantangan yang menghadangnya, bahkan kematian sekalipun. Beliau tidak pernah melanggar peraturan ataupun perjanjian yang telah menjadi kesepakatan dan beliau juga tidak pernah menyalahi apa yang telah dikatakannya
Hadirin sidang Jum’at yang dimulyakan Alloh
Hadis riwayat Ibnu Umar ra :
Dari Nabi saw. bahwa beliau bersabda: Ketahuilah! Masing-masing kamu adalah pemimpin, dan masing-masing kamu akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang dipimpin. Seorang raja yang memimpin rakyat adalah pemimpin, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap yang dipimpinnya. Seorang suami adalah pemimpin anggota keluarganya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap mereka. Seorang isteri juga pemimpin bagi rumah tangga serta anak suaminya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap yang dipimpinnya. Seorang budak juga pemimpin atas harta tuannya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang dipimpinnya. Ingatlah! Masing-masing kamu adalah pemimpin dan masing-masing kamu akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya. (Shahih Muslim )
Mudah-mudahan kita semua bisa menjadi pemimpi bagi diri kita sendiri seperti yang telah di contohkan oleh panutan kita semua Nabi Muhammad SAW dan semoga Alloh swt selalu melimpahkan rahmat dan hidayah_Nya kepada kita semua, serta mudah-mudah kita tergolaong orang-orang yang bertaqwa dan beruntung. Aamiin

Untuk versi document lengkapnya dengan teks pembuka/penutup dalam tulisan arab anda bisa download di link berikut 
(Mohon selalu periksa tulisan arabnya)
download[4]

Previous Post
Next Post

0 comments:

Yth Para pengunjung yang budiman

Silahkan Tinggal Komentar atau saran anda dengan menggunakan kata-kata yang sopan dan tidak mempromosikan sesuatu yang berbau unsur SARA dan PORNOGRAFI, Demikian dan harap maklum.

Terima kasih atas kunjungan anda.